Definisi Harga Pasar Saham

Menurut Brigham & Houston (2007), harga pasar saham adalah nilai saham berdasarkan perasaan (perceived) tetapi memiliki kemungkinan informasi yang salah bila dilihat oleh investor marjinal. Harga saham memiliki nilai terkandung (intrinsic value) dimana merupakan estimasi dari nilai sebenarnya yang dihitung oleh analis yang memiliki informasi penuh berdasarkan data akurat mengenai risiko dan laba. Selisih dari nilai terkandung dan harga saham sebenarnya (actual price) memberikan harga saham lebih tinggi (overvalued stock) atau harga saham lebih rendah (undervalued stock).

Harga saham adalah nilai yang ditawarkan untuk setiap lembar saham yang diterbitkan. Harga saham bersifat fluktuatif, dimana sangat dipengaruhi kondisi pasar dan seberapa besar permintaan atau penawaran yang ada terhadap saham tersebut. Selisih dari harga jual dan beli saham menyebabkan capital gain atau capital loss. Harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor internal (lingkungan mikro) perusahaan, ataupun faktor eksternal (lingkungan makro) perusahaan.


Nilai Saham

Menurut Darsono (2007), saham memiliki empat macam nilai, yaitu:

  1. Nilai nominal (nominal value / par value) adalah nilai yang tertera pada setiap lembar saham yang diterbitkan;
  2. Nilai buku (book value) adalah nilai saham berdasarkan total aset yang ada dibagi dengan jumlah saham yang beredar;
  3. Nilai pasar (market value) adalah nilai saham yang muncul dikarenakan respon dari pasar berupa permintaan dan penawaran saham tersebut;
  4. Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai terkandung atau nilai sekarang (present value) pada harga saham, baik secara dividen, capital gain, atau capital loss.

Hipotesis Efisiensi Pasar

Membahas harga saham, kita cenderung melihat bagaimana harga saham terbentuk. Harga saham cenderung terjadi karena efisiensi pasar dan kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Terdapat banyak penelitian yang membahas tentang bagaimana pasar dibentuk dan kecenderungan faktor yang membentuk pasar sampai seperti itu. Penelitian-penelitian yang ada membentuk hipotesis efisiensi pasar. Hipotesis efisiensi pasar menurut Brigham & Houston (2007) sebagai berikut:

“Hipotesis efisiensi pasar adalah hipotesis yang menyatakan surat-surat berharga (sekuritas) berada pada posisi keseimbangan, dimana sekuritas dihargai sesuai dengan pengertian harga yang terbentuk mencerminkan semua informasi publik pada tiap sekuritas.”

Bentuk dari hipotesis efisiensi pasar berupa:

  • Efisiensi bentuk lemah (weak-form efficiency), menyatakan semua informasi yang terkandung pada pergerakan harga saham masa lampau dicerminkan pada harga saham sekarang. Informasi mengenai trend yang terjadi terhadap harga saham tidak memiliki fungsi dalam memilih saham;
  • Efisiensi bentuk setengah kuat (semistrong-form efficiency), menyatakan harga saham sekarang mencerminkan seluruh informasi publik yang ada. Kondisi dimana harga pasar akan mengikuti atau dipengaruhi oleh semua berita positif atau negatif yang terkandung dan tersebar melalui media yang ada;
  • Efisiensi bentuk kuat (strong-form efficiency), menyatakan harga saham sekarang mencerminkan semua informasi yang bersangkutan, baik informasi yang tersedia di publik atau informasi yang dimiliki internal entitas (private held). Efisiensi bentuk kuat merupakan kondisi dimana sulit mengukur secara tepat informasi yang bersangkutan, meskipun dilakukan oleh pihak internal entitas yang bersangkutan.